Tuesday, September 30, 2014

Jemme Bali

Saya menyempatkan diri mengunjungi Jemme, salah satu restoran yang berada di kawasan Seminyak saat saya bertandang ke Bali beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya Jemme yang telah beroperasi sejak 6 tahun yang lalu ini lebih terkenal akan fine jewellery shopnya. Namun, jika kita melongok ke bagian dalam jewellery shopnya maka kita akan menemukan Jemme Dining yang bergaya klasik elegan. Saya sendiri masuk melalui pintu Jemme Dining yang terletak di samping kanan Jemme Jewellery.











Ketika masuk, saya langsung menyukai interior Jemme yang berkesan elegan dan klasik, sungguh berbeda dari kesan yang saya tangkap dari luar. Sebuah cermin besar dengan ukiran di pinggirnya terpajang di salah satu sisi ruangan, bersama dengan sofa dan bantal bantal empuk.


  


Sebuah chandelier menjadi sumber penerangan ruangan yang tidak terlalu luas ini. Beberapa jewellery set menjadi dekorasi dinding Jemme Dining yang didominasi oleh warna ungu, putih dan hitam.




Jemme memang tidak terlalu besar, hampir seluruh dining areanya terletak di dalam ruangan ber-AC. Sebuah kaca besar pengganti dinding digunakan untuk menikmati pemandangan sawah yang terhampar di samping Jemme. Menurut sang owner, rencananya Jemme akan melakukan sedikit renovasi untuk memperluas dining areanya di awal tahun depan mendatang.

 

Menu Jemme didominasi oleh masakan western dengan sentuhan Perancis seperti Chicken Liver Pate dan juga Foei Gras. Namun, beberapa di antaranya juga masih mengadopsi menu khas Bali seperti Babi Guling ataupun Crispy Duck. Untuk minumannya juga Jemme cukup bervariasi, aneka minuman baik seperti mocktail dan juice ataupun minuman beralkohol tersedia cukup lengkap. 

Pada hari Rabu, Sabtu dan Minggu, Jemme memiliki promo hidangan yang menarik yaitu Wed & Weekend Roast dimana pengunjung dapat memilih menu roast chicken, beef. Lamb ataupun pork yang disajikan dalam porsi besar, cukup untuk sharing. Seporsi roast ini sudah termasuk Yorkshire pudding, kentang dan sauteed vegetables.
 
Mixed Plate (125K)


Untuk menu appetizer, Jemme menghidangkan salah satu pilihan terbaiknya yaitu Mixed Plate yang terdiri dari aneka sajian entrée andalan dalam satu piring. Sebut saja Crisp Duck Spring Roll, Homemade Chicken Liver Pate, Crispy Crab Batons, Calamari and Mango Salad, Onion Cappuccino Shot and Crispy Citrus Shrimp Cake with Wasabi Mayo. Yang menjadi favorit saya adalah 5 Spice Calamari yang terasa segar dengan rujak sayur dengan dominasi rasa asam. Perpaduan renyahnya potongan sayuran dengan lime mayo dressing dan gurihnya cumi ini sangat pas.


Sajian dari Mixed Plate lain yang saya suka adalah Onion Cappuccino Shot yang merupakan soup kental yang terbuat dari bawang yang dikaramelisasi ini terasa sangat kaya rasa. Konsistensi sup yang kental dan rich ini membuat perut cukup terisi meskipun porsinya kecil (porsi di Mixed Plate adalah real portion jika membeli ala carte). Lezaat!
 
 
Crispy Skin Duck Maryland (110K)


Crispy Duck gaya Bali ini berbeda dengan Crispy Duck kebanyakan. Bebeknya berwarna coklat kehitaman dengan kulit garing mengkilap yang super renyah. Seporsi Crispy Duck ini dihidangkan dengan sayur kacang panjang, nasi putih dan sambal matah sebagai pelengkapnya. Sepertinya warna kehitaman dari bebek berasal dari bumbu marinasi yang digunakan karena rasanya memang berbeda dengan crispy duck lainnya. Jika Crispy Duck lain terasa gurih, maka Crispy Duck Jemme memiliki rasa manis yang legit. Dagingnya empuk dan gurih, padanan yang pas untuk nasi putih hangat dan sayur & sambalnya yang cukup pedas. Yummeeh!
 
 
Tasting for Two (125K)


Menu dessert ini juga merupakan menu favorit karena dalam satu sajian terdapat beberapa menu dessert yang menjadi favorit di Jemme, di antaranya adalah Piquant Lemon Tart, Dark Chocolate Mousse, Coconut Crème Brulee, Citrus Pannacotta, Macadamia Nut & Apple Spring Rolls with Berry Compote dan Moist Chocolate Mud Pudding. Hampir seluruh dessert yang ditawarkan terasa lezat! tidak ada manis yang berlebihan dan tekstur yang gagal pada dessert-dessert tricky seperti pannacotta dan crème brulee. Hanya satu yang kurang sesuai dengan selera saya yaitu Citrus Pannacotta yang memiliki rasa pahit kulit jeruk yang cukup kuat.

Mocktail 


Ginger Lime Lemongrass


Berrylicious

Drylander

Ketiga mocktail yang saya coba ini merupakan minuman favorit dari Jemme. Saya sendiri suka sekali dengan Lime Ginger yang terasa segar dengan rasa jahe yang cukup kuat. Yang saya suka, meskipun dalam bentuk jus, Jemme masih menghidangkannya dengan gula terpisah sehingga kita bisa mengatur sendiri kadar kemanisan minuman yang diinginkan.



Dengan ambiance yang elegan, harga yang ditawarkan Jemme masih cukup terjangkau. Plusnya, kita tidak perlu makan sambil berpanas-panasan di tengah teriknya matahari Bali. Perlu dicatat juga, pada jam dinner setiap harinya, Jemme menyuguhkan live piano untuk menemani santap malam para pengunjungnya. Jemme Dining juga dapat digunakan untuk acara pribadi seperti private wedding party. Overall, Jemme merupakan salah satu tempat yang patut dikunjungi jika bertandang ke Bali.
 
 
 
 
 
 
JEMME DINING
Jl. Raya Petitenget 28, Kerobokan Bali
(0361) 732 392
Open : 11.00 am – 11.00 pm
 

Wednesday, September 17, 2014

Singapore Food Festival at H5

Selama sebulan penuh, Howdy Hello Holla Hey Ho (H5) akan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan event Singapore Food Festival yang menampilkan berbagai aneka hidangan khas Singapore dari berbagai stall yang didatangkan khusus dari asalnya. Event ini digelar untuk para penikmat kuliner Singapore yang rindu akan masakannya ataupun masyarakat yang ingin mencicipi seperti apa citarasa masakan khas negeri singa ini.


Sebagai salah satu restoran dengan spesialisasi hidangan Asia, khususnya Asia Tenggara, H5 ikut berpartisipasi meramaikan event Singapore Food Festival 2014 bersama beberapa ikon kuliner Singapore ternama seperti Ming Fa Fishball, Yi Kou Wei dan Hai’s (House of Autentic Innovative Sauces). Menu-menu makanan yang disajikan antara lain Popiah, Singapore Laksa, Bak Kut Teh, Hokkien Prawn Mee hingga Singapore Chili Crab. Beberapa diantaranya mengandung pork & lard, namun terdapat tanda khusus untuk membedakan menu non halal dan pengunjung bisa merequest versi halal dari menu yang dipesan.
 
 
Pineapple Tarts (135K)



Kue kering ini memang mirip dengan nastar yang menjadi salah satu kue ‘wajib ada’ di saat lebaran tiba. Pineapple Tarts buatan Yi Kou Wei ini tidak kalah enaknya, tersedia dalam dua tampilan. Satu yang berbentuk bulat dengan isian selai nanas di bagian dalamnya, atau yang berbentuk seperti fruit tart. Kuenya terasa lembut dan buttery, aromanya juga wangi. Selai nanas di bagian dalamnya tidak terlalu manis dan pekat. Sepertinya kue ini banyak menjadi favorit karena dalam hitungan jam, satu toples pineapple tarts tandas tak bersisa di meja kami.
 
Ong Lai Punch (42K)


Salah satu mocktail andalan Singapore Food Festival ini terbuat dari campuran pineapple punch, ginger ale dan madu. Rasanya didominasi oleh rasa nanas yang manis. Soda pada ginger ale menambah sensasi segar pada mocktail yang satu ini.
 
Lemongrass Elixir (38K)


Mocktail ini favorit saya! Rasa paduan lemon dan lemongrass yang menyegarkan menjadi highlight rasa untuk minuman ini. Minuman ini disajikan dengan potongan aloe vera, yang pada malam itu sepertinya lupa untuk ditambahkan.
 
Cucumber Gimlet (110K)
Made from freshly muddled cucumber, ice cold gin and rosemary.
 



Popiah (25K)


Popiah juga merupakan salah satu makanan Singapore yang mirip seperti lumpia/spring roll. Berbagai sayuran segar seperti selada, wortel, lobak dan cincangan kacang dicampur dan digulung dalam lembaran kulit popiah yang tipis. Dihidangkan dengan saus spesial yang ringan. Cocok untuk hidangan pembuka.
 
Singapore Hainanese Chicken Rice (58K)



Nasi Ayam Hainan dari Hai’s ini sebenarnya terasa lezat dengan aroma jahe yang agak dominan. Sayangnya malam itu tekstur nasinya terlalu basah sehingga mengurangi kenikmatan bersantap. Untung potongan ayam yang menjadi pendampingnya terasa juicy, lembut dan gurih.
 
Fishball Noodle (58K)
 

The fishball is the star! Tekstur fishballnya sangat lembut dengan rasa gurih ikan yang ringan ini menjadi topping dari mee pok. Mee pok sendiri merupakan mie China yang berbentuk pipih dan dapat disajikan tanpa kuah maupun memakai kuah sebagai pelengkapnya. Untuk memberi rasa pada mie, biasanya mie di-tossed dulu dengan chili, oil, vinegar dan juga condiment lain seperti soy sauce ataupun lada.
 
 
Bak Chor Mee (68K)
Minced pork noodles served with beef meatballs



Laksa (68K)


Salah satu hidangan khas Singapore ini memang banyak menjadi favorit orang Indonesia. Kuahnya karinya yang rich dan flavourful berpadu seimbang dengan mie yang kenyal serta tofu goreng, udang, dan aneka seafood lainnya yang menjadi topping pelengkap Laksa.
 
 
 
Hokkien Prawn Mee (80K)
Combination of egg noodles and rice noodles in a fragrant stock, which is made from both fresh shrimp and dried prawns.


 
Char Kway Teow (58K)
A combination of sweet and savoury wok-fried rice noodle dish served with Chinese sausages, cockles and fish cakes.
 
 
Blackpepper Crab (188K)



H5 mencoba menyuguhkan Blackpepper Crab yang juga menjadi menu andalan disamping Singapore Chili Crab yang sudah lebih dulu ternama. Tidak seperti kepiting saus lada hitam di Indonesia yang lebih watery, Blackpepper Crab ini lebih kering dengan lumuran lada hitam di bagian luar kepiting. Saya suka dengan aroma smokey kuat dari lada hitam yang menyelimuti daging kepitingnya. Sayangnya paduan bumbu yang digunakan cenderung agak asin.

Bagi masyarakat Indonesia yang rindu masakan negeri tetangga ini, dapat langsung mengunjungi H5 mulai dari tanggal 11 September hingga 12 Oktober mendatang. Selama festival berlangsung, pengunjung juga dapat memilih hidangan favorit mereka. Rencananya, makanan dengan voting tertinggi akan menjadi salah satu menu tetap di H5 yang dapat dinikmati kapan saja.





HOWDY HELLO HOLA HEY HO 
5th floor West Mall 
Grand Indonesia Shopping Town 
Jl. M.H. Thamrin No.1 Jakarta Pusat 10310 
(021) 235 80045
 

Tuesday, September 9, 2014

Mooncake Festival at Mandarin Oriental Jakarta

Bertepatan dengan hari ke lima belas bulan ke delapan (mid autumn) penanggalan Cina, momen tersebut dimeriahkan oleh Festival Moon Cake yang ditunggu tunggu sebagian besar masyarakat etnis Tionghoa. Tidak kalah meriah dari negara asalnya, di Indonesia sendiri banyak masyarakat yang masih merayakan datangnya Festival Moon Cake  yang tahun ini jatuh pada tanggal 8 September.





Mandarin Oriental Jakarta di bawah tangan dingin Chef Jeff Lee juga tidak mau ketinggalan untuk menyuguhkan  varian-varian mooncake andalannya di tahun ini.  Bersama dengan Tim dari Xin Hwa, Chef Jeff Lee menyiapkan mooncake dengan tampilan logo Mandarin Oriental yang cantik dan juga rasa yang unik. Mooncake ini dikemas cantik dalam boks elegan berwarna merah emas dan berbagai warna cerah yang masing-masing memiliki arti khusus.
 
 
  


Sebelum saya mencicipi Mooncake dari Mandarin Oriental, Chef Jeff Lee mendemostrasikan cara membuat mooncake kepada kami. Mulai dari membentuk dan membungkus isi mooncake hingga proses mencetaknya ke dalam cetakan kayu sesuai dengan ukuran yang diinginkan.  Begitu pula dengan chocolate mooncake yang menjadi salah satu mooncake andalan Mandarin Oriental di tahun ini.


Mandarin Oriental menyajikan Mooncake dengan beberapa pilihan rasa diantaranya Salted Egg Yolk with White Lotus, Red Bean Paste Mooncake, White Lotus Paste Mooncake dan Macademia with Red Lotus Mooncake.
Untuk menikmati mooncake ini, Mandarin Oriental juga menyiapkan 4 macam teh sebagai pairingnya. Sencha Green tea, Guan Yin Tea, Pu Erh Tea dan Mandarin Jasmine Tea  menjadi pairing mooncake yang tersedia. Varian mooncake favorite saya  sendiri adalah Salted Egg Yolk with White Lotus yang tidak terlalu manis. Paduan kuning telar asin di bagian ditengahnya menyeimbangkan rasa manis dari mooncake. Macademia with Red Lotus Mooncake juga menjadi favorit, tidak lain karena potongan utuh kacang macademia yang gurih tersebar di dalam mooncake.
Tehnya sendiri bisa dipilih sesuai selera, jika ingin teh dengan rasa ringan maka Sencha Green tea dapat menjadi pilihan, namun jika ingin the dengan aroma dan aftertaste yang kuat maka Pu Erh Tea harus dicoba. Saya sendiri sangat suka dengan Guan Yin Tea dan Mandarin Jasmine Tea yang memiliki aroma yang sangat wangi.
 
 



Selain varian mooncake tradisional, Mandarin Oriental juga menyuguhkan dua varian rasa baru yaitu Mini Egg Custard Mooncake yang cocok bagi para sweeth tooth yang menyukai tekstur lembut dan Chocolate Based Mooncake. Chocolate Based Mooncake hadir dalam 3 varian rasa yaitu Caramel, Passion fruit dan Pu Erh Tea.  Pu Erh Tea dan Passion Fruit menjadi varian rasa yang saya suka karena rasanya tidak semanis Caramel Chocolate Mooncake.
 
Varian-varian Mooncake Mandarin Oriental ini dapat dibeli di Cake Shop Mandarin Oriental dengan harga mulai dari 108.000++ untuk individual mooncake. Festival Mooncake di Mandarin Oriental sendiri akan berlangsung dari tanggal 25 Juli – 10 September 2014.

 
Setelah mencicipi aneka mooncakenya, Chef Jeff Lee mempersilahkan kami untuk menikmati aneka hidangan andalan dari Xin Hwa Restaurant yang berada di Mandarin Oriental. Hampir seluruh menu yang disajikan menjadi favorit saya, terutama Old Fashioned Shanghai Style Smoked Cod Fish Filletsnya yang luar biasa lezat!



 
 
Mandarin Oriental Hotel Jakarta
Jl. M.H. Thamrin PO BOX 3392
Jakarta Pusat 10310