Liburan ke Bali ini kali ini terasa berbeda bagi saya. Selain karena orang tua saya yang kembali pindah ke Bali (say yay to that!), saya juga menghabiskan sebagian besar waktu saya untuk menikmati Bali dari Pullman Legian Nirwana Resort. Jika biasanya liburan ke Bali saya dihabiskan untuk restaurant & café hopping, kali ini short trip saya lebih santai dan relaks. Terlebih lagi, Hans dari Eatandtreats juga datang di waktu yang hampir bersamaan. Nothing beats a holiday in Bali with your bestie, right?
Pullman Legian Hotel terletak di depan Pantai Kuta, salah satu pantai yang menjadi ikon Bali sejak dulu. Meskipun letaknya di ujung jalan, namun lokasinya masih terbilang strategis. Pantai Kuta yang menjadi objek wisata ini hanya berjarak langkahan kaki dari pintu masuk hotel, begitu pula dengan tempat-tempat lain seperti legian street, hard rock, bahkan Beachwalk Mall yang menjadi salah satu pusat perbelanjaan hits di bali belakangan ini.
Saya datang pada pukul 3 sore, disambut dengan sapaan hangat dari porter dan reception dari Pullman. Saya memang tidak menggunakan jasa airport transfer yang disediakan karena saya berangkat dari rumah orang tua di Denpasar. Lobby Pullman merupakan open space lobby yang memanfaatkan hembusan angin pantai untuk menyejukkan ruangan.
Pullman memiliki 3 tower yang masing-masing towernya terdiri dari 5 lantai. Towernya dibangun memutar dengan bentuk menyerupai bunga frangipani jika dilihat dari atas.
Saya menempati kamar grand deluxe dengan park view (sayang sekali, beach viewnya sedang fully booked saat itu) yang terletak di tower 1 lantai 3. Kamarnya cukup luas dengan sentuhan desain modern. Sebuah tempat tidur terletak di tengah ruangan, sebuah meja di salah satu sudutnya dan sebuah sofa kecil di sudut lainnya.
Saya menempati kamar grand deluxe dengan park view (sayang sekali, beach viewnya sedang fully booked saat itu) yang terletak di tower 1 lantai 3. Kamarnya cukup luas dengan sentuhan desain modern. Sebuah tempat tidur terletak di tengah ruangan, sebuah meja di salah satu sudutnya dan sebuah sofa kecil di sudut lainnya.
Kamar mandinya menyerupai lorong kecil di balik tempat tidur. Dalam area kamar mandi terdapat dua lemari baju, wastafel, bathup, shower room dan toilet yang terpisah.
Yang unik adalah ternyata Pullman Legian Hotel menyediakan beberapa peralatan olahraga yang dapat dipakai seperti barbel dan yoga mat.
Bahkan Pullman juga dengan cuma-cuma, meminjamkan sebuah tas pantai cantik yang dapat digunakan selama tinggal di Pullman. Jika tertarik untuk membawa pulang, maka pengunjung dapat membelinya dengan harga 360K.
Yang unik adalah ternyata Pullman Legian Hotel menyediakan beberapa peralatan olahraga yang dapat dipakai seperti barbel dan yoga mat.
Bahkan Pullman juga dengan cuma-cuma, meminjamkan sebuah tas pantai cantik yang dapat digunakan selama tinggal di Pullman. Jika tertarik untuk membawa pulang, maka pengunjung dapat membelinya dengan harga 360K.
Setelah beristirahat sejenak di dalam kamar, saya pun segera menuju Infinity Pool Pullman yang kebetulan terletak satu lantai dengan kamar saya. Sinar matahari masih cukup terik ketika saya tiba. Namun, area kolam sudah mulai ramai. Sebagian besar berjemur santai, sebagian lainnya berenang sambil menikmati detik-detik terbenamnya matahari. Menikmati golden sunset dari Infinity Pool Pullman menjadi salah satu momen favorit saya pada hari itu!
Malam harinya, saya turun ke Sembilan Restaurant, salah satu restoran Pullman yang menyediakan menu all you can eat berbeda di setiap harinya. Sembilan Restaurant pada malam itu menyuguhkan dinner dengan tema 100 Miles Nasi Campur.
Rupanya nama 100 miles ini digunakan karena Sembilan bekerja sama dengan para petani lokal untuk menyajikan aneka sayuran-sayuran organik yang segar dari Senganan yang berjarak 100 miles. Setiap dua kali seminggu, petani lokal akan datang dan membawa langsung hasil kebunnya. Berbagai sayuran segar itulah yang digunakan pada setiap masakan di Sembilan.
100 Miles Nasi Campur
Menu buffet Nasi Campur ini terdiri dari pilihan nasi (putih/merah), ayam betutu serta sayur urap Bali dengan irisan telur bumbu Bali. Tidak ketinggalan pula sate lilit sebagai pelengkapnya. Di samping itu juga terdapat grill station dimana pengunjung bisa memilih dan meminta chef untuk memasak aneka sate yang dapat diambil sesuka hati.
Appetizer : Ayam (chicken) pelalah on Crispy Noodles, be Sampi Mesisit (beef), Rujak Buah Base Gula Manis, Lawar Kacang Be Siap (long bean), Tuna with Sambal Matah
Soup : Ares Bebek
Grill Station : sate ayam, sate sapi, sate udang, sate lilit dan sate ikan, all served with lontong, plecing kangkung, sambal and bumbu kacang.
Dessert : Kelepon Tabanan, Clorot, Dadar Gulung, Pisang Rae, puding sari kelapa
Menu nasi campur Sembilan patut diacungi jempol. Terutama ayam betutunya yang kaya akan bumbu dan sangat empuk. Bumbu basa genep yang digunakan benar-benar meresap ke hingga ke bagian dalam. Dagingnya sangat empuk dan juicy. Sate lilitnya juga tidak kalah lezat. sedikit rasa pedas yang terjejak di antara gurih menambah kenikmatan bersantap.
Aneka sate dari grill station juga sempat saya cicipi. Sate lilit, sate ikan dan sate ayam menjadi favorit saya malam itu. Sengaja saya tidak menggunakan bumbu kacang, melainkan memakannya dengan aneka sambal sebagai dippingnya. Pada malam itu, setidaknya 4 macam sambal dapat dinikmati yakni sambal matah, sambal gadang, sambal bongkot dan sambal merah. Sambal hijau khas Bali yang warnanya mirip guacamole ini sangat saya suka! Cocok sekali untuk penggemar pedas karena rasa pedasnya yang kuat. Recommended!
Tidak lama setelah puas menikmati suguhan buffet dinner dari Sembilan, saya pun kembali berkeliling sebelum kembali ke kamar. Pullman Legian Hotel rupanya terlihat lebih cantik lagi di malam harinya. Sorotan lampu menambah kesan romantis pada setiap sudut-sudut hotel. Malam itu saya habiskan untuk bersantai di tepi Infinity Pool yang buka hingga malam sambil mendengarkan deru ombak laut yang menenangkan.
(continue to Pullman Legian – Day 2)
No comments:
Post a Comment