Perjalanan saya ke Sumbawa Barat kali ini adalah pengalaman perdana saya. Sebelumnya, saya memang pernah mengunjungi Lombok, namun tidak sampai menyeberang ke Pulau NTB & NTT. Sumbawa memang sudah tidak asing di telinga kita, namun seringkali kita terbalik-balik antara Sumba dan Sumbawa, beberapa orang bahkan tidak tahu jika keduanya merupakan pulau yang berbeda. Ya, Sumbawa terletak di Propinsi Nusa Tenggara Barat, sedangkan Sumba terletak di Nusa Tenggara Timur.
Dalam trip kali ini, saya tidak sendiri melainkan ditemani oleh beberapa teman seperti Mbak Sasha, Mbak Tika, Bang Nico dan Imad. Kami berangkat tanggal 24 Desember.
I tell you what, berangkat pada saat Christmas Eve ini bukan ide baik kecuali kita sudah berangkat ke bandara 5-6 jam sebelumnya. Kami semua terjebak kemacetan parah selama kurang lebih 3 jam yang menyebabkan salah satu kawan saya, Ivan, terpaksa batal berangkat karena masih terjebak kemacetan di jalan.
Saya pun nyaris saja ketinggalan jika tidak buru-buru mengganti taksi menjadi ojek dan berlari-lari sepanjang bandara ala Cinta AADC yang mengejar Rangga boarding.
DAY 1
Sampai di Lombok Praya Airport, kami langsung dijemput untuk beristirahat di Hotel Lombok Garden di Mataram. Besok paginya, kami bangun pagi-pagi sekali untuk bertolak ke Benete. Benete merupakan sebuah daerah di propinsi Nusa Tenggara Barat (Sumbawa) yang berjarak sekitar 3-4 jam dari Mataram.
Untuk mencapai Benete, saya harus menuju ke Pelabuhan Kayangan yang menghabiskan waktu sekitar 1,5 – 2 jam perjalanan dari Mataram. Setelah sampai di Pelabuhan saya naik jetty dari pelabuhan khusus milik PT NTT. Perjalanan menggunakan speed boat/jetty ini memakan waktu 1,5 jam sampai tiba di Benete.
Sepanjang perjalanan mata saya sungguh dimanjakan oleh pemandangan alam yang menakjubkan.
Stunning nature everywhere!
Stunning nature everywhere!
Sesampainya di Benete, saya langsung diajak mencicipi hidangan setempat dari RM Luwes, salah satu restoran yang menyajikan hidangan khas setempat.
Menunya tidak mewah, penampilan pun tidak fancy, untung saja rasanya lezat, terutama ikannya. Dagingnya tebal dan fresh dengan bumbu pedas khas lombok. Nomnom!
Setelah menikmati santap siang, perjalanan saya dilanjutkan ke Taliwang. Daerah yang terkenal akan masakan ayamnya ini ternyata merupakan salah satu kota besar di Sumbawa. Perjalanan dari Benete ke Taliwang menempuh waktu 2 jam.
Love the breathtaking view! |
Sesampainya disana, saya diajak untuk menemui langsung penduduk asli yang sedang membuat jajanan tradisional untuk dijual di pasar. Sekumpulan ibu-ibu ini beramai-ramai membuat aneka jajanan pasar yang kemudian dijual di pasar setempat. Jajanan khas Sumbawa antara lain Gali Anok, Tepung Roko, Janda Berenang, Pundut, Lepat, Gogos dan Pelopo.
Favorit saya adalah Gogos yang mirip seperti lemper namun berisi cincangan daging ayam dan telur yang kemudian dibakar di atas tungku yang menggunakan sabut kelapa agar aromanya harum. Pelopo juga tidak kalah unik. Bentuknya mirip seperti puding yang terbuat dari susu kerbau. Rasanya manis dengan tekstur lembut yang ringan. Sedikit aroma khas terjejak di mulut saat disuap.
Setelah puas berbincang-bincang dengan penduduk setempat, saya melanjutkan perjalanan ke RM Sayang Anak di daerah Taliwang.
Sop Sumsum Kerbau, porsi jumbo & sumsumnya lezat! |
Setelah itu, kami pun kembali untuk beristirahat, namun rupanya di tengah perjalanan Pak Ari & Pak Yoyo yang mengantar saya selama di sana berbelok ke rumah warga di Kecamatan Seteluk. Rupanya Ayam Taliwang sudah disiapkan untuk santap malam kami.
Ayam Taliwang di rumah Ibu Timah ini memakai ayam kampung berbalut bumbu Taliwang yang mantap. Bumbunya meresap dengan rasa pedas yang kuat. Sup sayur hangat menjadi penawar rasa pedas Ayam Taliwang Bu Timah. Puas!
Setelah itu, saya diantar menuju townsite untuk menginap. Townsite merupakan sebuah miniatur kota milik PT Newmont yang terletak tidak jauh dari kantornya. Di dalamnya terdapat berbagai fasilitas yang lengkap, mulai dari campsite sebagai tempat menginap, aneka lapangan olahraga, gym, klinik, sekolah hingga restoran sendiri.
Why oh why saya mengunjungi mining site di tengah liburan?
Yap! Newmont memiliki bootcamp program yang terbuka untuk umum, agenda kegiatannya pun cukup unik, sekali-kali liburan sambil menambah pengetahuan tentang dunia pertambangan sepertinya menarik untuk dicoba.
DAY 2
Tempat kami menginap di townsite. Bagian dalamnya nyaman & bersih, lengkap dengan TV Kabel, Water heater dan AC |
Hari kedua kami diawali dengan sarapan di Mess Hall. Menu sarapan di Mess Hall tidak seminimalis yang saya kira. Aneka menu dan variasi makanan tersedia lengkap, mulai dari roti-roti, sereal, buah-buahan, nasi, lauk pauk, mie hingga aneka jus. Rasa makanannya juga cukup enak.
Setelah sarapan, saya diajak mengunjungi site yang terletak tidak jauh dari townsite. Di area mining ini saya harus mengenakan safety helmet terlebih dulu. Saya kemudian berkeliling menggunakan mobil milik Newmont di area pertambangan. Area pertambangan milik Newmont ternyata sangat luas!
Ternyata, Newmont memiliki komitmen yang cukup besar untuk menjaga lingkungan. Hal ini terbukti dari dilakukannya reklamasi (penanaman kembali) pohon-pohon selama proses penambangan berlangsung. Newmont menargetkan sekitar 20 - 30 ha lahan tambang untuk direklamasi setiap tahunnya.
Selain reklamasi, Newmont juga membuat kolam yang digunakan untuk menampung air hujan dan air asam dari limbah untuk dimanfaatkan dalam proses pertambangan.
Semenjak Newmont beroperasi, secara tidak langsung mereka juga membantu peningkatan perekonomian warga lokal dengan mengajarkan aneka keterampilan yang dapat dilihat di bawah ini :
Perkebunan Jeruk |
Coconut Net in the making |
Belum lengkap rasanya bila wisata Sumbawa tidak mengunjungi Pantainya. Sumbawa Barat memiliki banyak pantai indah yang masih relatif lebih sepi dibandingkan dengan Pantai-Pantai lain di Lombok ataupun Bali. Keindahan alamnya pun dapat dinikmati di atas hamparan pasir putih dan hijau turqoise air. meskipun sore itu sedikit mendung, Pantai Maluk sukses mencuri hati saya.
Sayangnya, keesokan paginya saya harus kembali ke Mataram untuk mengejar flight ke Bali sehingga tidak bisa ikut menikmati indahnya Pantai Benete yang cocok untuk snorkeling/diving karena terumbu karangnya yang sangat indah.
Waktu yang tinggal sedikit ini saya sempatkan untuk sedikit mengunjungi objek wisata di Mataram. Jika berkunjung ke sana, jangan lewatkan kedua tempat ini : Desa Sade tempat bermukimnya suku Sasak dan Nasi Balap Puyung, salah satu masakan tradisional khas Lombok ini. Harganya cukup terjangkau & rasa sambalnya yang mantap bikin kangen!
The famous Nasi Balap Puyung, near the LOP Airport |
Perjalanan Sumbawa Barat saya selama 3 hari sungguh berkesan sekaligus menyenangkan. Mudah-mudahan kapan-kapan saya bisa kembali lagi menikmati kuliner dan keindahan alam dari Sumbawa Barat. Terima kasih Sumbawa!
PS : Foto-foto Sumbawa lainnya dapat dilihat melalui twitter (@alinechandra) dan instagram (@alinech) dengan hashtag #KSBTrip. :)
PS : Foto-foto Sumbawa lainnya dapat dilihat melalui twitter (@alinechandra) dan instagram (@alinech) dengan hashtag #KSBTrip. :)
No comments:
Post a Comment