Sempat vakum blogging beberapa bulan membuat saya juga ketinggalan banyak info, khususnya mengenai coffee shop baru yang jumlahnya meningkat pesat di setahun terakhir ini. Sampai akhirnya saya, Yenny dan Cindy menyempatkan datang ke salah satu coffee shop yang belum lama buka di wilayah selatan.
Jika akrab dengan jalan Antasari, tidak ada salahnya mampir ke Seven Speed Coffee. Lokasinya mudah ditemukan karena berada di pinggir jalan raya, hanya saja tidak ada plangnya. Jadi harus agak aware kalau tidak mau terlewat. Cukup berbekal dengan Waze, sayapun sampai di Seven Speed tepat jam 7 pagi. Untuk pengunjung yang ingin menikmati kopi di jam itu, Seven Speed sudah menyediakan layanan take away, namun untuk makan disana pengunjung harus bersabar sebentar lagi.
Sepertinya sang owner merupakan bikers, karena nama Seven Speed sendiri diambil dari kecepatan transmisi manual tercepat pada kendaraan bermotor. Disamping itu bagian dalamnya terdapat sepeda yang digantung menjadi hiasan dinding. Tempat Seven Speed Coffee tidak besar, dengan smoking area berkapasitas 8-10 orang dan non smoking area berkapasitas 14 orang serta parkiran yang dapat memuat 3 mobil. Namun bagian dalamnya terasa hangat dan cozy. Untuk interiornya diberikan banyak sentuhan personal yang tidak biasa. Membuat Seven Speed Coffee terasa seperti di rumah sendiri.
Hot Cappuccino (IDR 30.000)
Kopi di Seven Speed menggunakan kopi Smoking Barrel. Secangkir cappuccino saya pagi itu terbuat dari biji kopi Toraja Sulotco yang surprisingly terasa enak. Kopi beraroma earthy ini cocok dengan selera saya yang awam di dunia perkopian . Acidity kopi nyaris tidak terasa, namun rasa kopi & susu nge-blend sempurna sehingga semakin disisip, terasa semakin nikmat.
Peanut Butter & Jelly Croissant (IDR 23.000)
Sebenarnya di Seven Speed pengunjung dapat memilih beberapa pastry dan danish. Hanya saja kami memilih untuk mencicipi PB&J disajikan di atas toast atau croissant. Croissant di toast terlebih dulu untuk mendapat tekstur crunchy sebelum dioleskan selai & peanut butter yang cukup generous.
Pulled Chicken Toast (IDR 30)
Favoriiit! For a simple small dish like this, the taste was pretty big.
Mini Toast dipadukan dengan suwiran ayam yang telah dibumbui, dicampur mayo dan sedikit asam dari tambahan mustard. Potongan tomat cherry di atasnya menambah sensasi rasa segar pada hidangan bercitarasa creamy ini. Sebenarnya saya ingin mencoba varian lain dari toastnya seperti Corn & Cheese Toast, namun sayang sekali saat itu menu tersebut sedang tidak tersedia.
Saya merasa puas dengan kopi yang saya cicipi, juga dengan varian makanan kecil dari Seven Speed ini. Tidak heran karena setelah mengobrol dengan salah satu pemiliknya, ia merupakan ex-chef di salah satu hotel berbintang lima di Jakarta. Sayang sekali karena keterbatasan tempat & kitchen, Seven Speed Coffee tidak menyediakan makanan berat seperti Egg Benedict atau Breakfast Set Menu. Padahal saya yakin, jika ada pasti menu tersebut tidak kalah lezat dibandingkan dengan toast & croissantnya.
SEVEN SPEED COFFEE
Jl. Abdul Majid Raya no. 33
Fatmawati Jakarta Selatan
08568183807
No comments:
Post a Comment